
ATLANTIS
Sekilas mengenai Atlantis, adalah suatu peradaban kuno maju yang memiliki teknologi yang canggih, namun runtuh atau tenggelam dalam satu waktu, yang konon katanya akibat dari keserakahan.
Pada awalnya Atlantis adalah suatu negeri yang sangat makmur dan harmonis. Rajanya bernama Atlanta, dengan Ratu bernama Mu, rakyatnya hidup rukun dan damai, serta pekerja keras yang rajin, disamping fisik mereka juga kuat-kuat. Sistem pengobatannya dengan menggunakan harum-haruman bunga. Teknologi mereka canggih, bahkan ada suatu kenderaan yang kecepatannya sangat tinggi. Ilmu pengetahuan mereka sangat maju, Konon katanya, ada suatu bola kristal yang memiliki kekuatan dahsyat, yang merupakan simbol kekuatan negeri tersebut. Singkatnya, peradaban Atlantis pada masa itu sangat maju, bagaikan surga yang jatuh ke bumi.
Namun, pada suatu masa, dimana suatu keserakahan telah merajalela, Atlantis, yang semula aman dan damai, menjadi suatu bencana. Kala itu, gunung-gunung meletus dalam satu waktu, gempa terjadi di sana sini, banjir menerpa di setiap tempat dan penjuru benua tersebut, gelombang tsunami juga melanda dalam skala yang besar, luas, dan di mana-mana, hingga singkatnya, dalam satu waktu, benua tersebut bagaikan hilang ditelan bumi.
Ada yang mengatakan, bahwa beberapa kaumnya ada yang menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu ke berbagai penjuru dunia. Sebagian ada yang ke wilayah Mesopotamia (Timur Tengah) dan membentuk peradaban Babylonia, ada yang ke Mesir dan membentuk peradaban Mesir Kuno, ada yang ke wilayah benua timur (Benua Amerika) dan membentuk peradaban Aztec, Inca, dan Maya, juga ada yang ke wilayah Hindustan (Dataran India dan Pakistan) dan membentuk peradaban Lembah Sungai Hindus, juga di Lembah Sungai Kuning(Dataran Cina) dengan peradabannya, juga ke wilayah Persia (Iran) dan membentuk kerajaan tersendiri di sana, dan masih banyak lagi, bahkan Ratunya sendiri menyelamatkan diri dengan menaiki kendaraan yang super cepat serta canggih ke wilayah Mesir yang belum berupa apapun.
Menurut Plato (Filsuf Yunani Kuno), konon negeri tersebut hancur karena Dewa Zeus marah akibat dari keserakahan manusia. Sebelum hancur, tiang Herakles (Herkules) berdiri tegak menjulang ke langit, yang tak lama setelah itu negeri tersebut luluh lantak.
Tiang Herakles yang diduga tersebut merupakan kumpulan asap 2 gunung api raksasa, yaitu: Gunung Purba di tengah Danau Toba dan Gunung Krakatau di Selat Sunda, yang menandai akan meledaknya gunung lainnya dalam 2 sirkum rantai pegunungan, yaitu sirkum mediterania dan sirkum pasifik. Ledakan tersebut menimbulkan gempa vulkanik dahsyat segala penjuru, sehingga memicu tergesernya lempengan bumi, yang menyebabkan munculnya gempa tektonik. Tidak hanya itu, akibat pergeseran lempengan, sebagian benua tersebut runtuh ke dasar bumi, sehingga menyebabkan masuknya air lautdalam skala besar dan terjadi banjir yang luar biasa luasnya yang menyebabkan wilayah tersebut menjadi berpulau-pulau. Gempa dahsyat yang terjadi di tempat tersebut menyebabkan lautan sekitarnya yaitu Samudera Hindia, Samudera Indonesia, Laut Cina Selatan, dan Samudera Pasifik mengalami gelombang Tsunami, sehingga tempat tersebut benar-benar mengalami beberapa bencana dalam satu waktu secara bertubi-tubi, yang disebut dengan Big Event (Kejadian Bencana yang Luar Biasa).
Plato juga mengatakan, bahwa sebelum hancur, negeri tersebut adalah negeri yang kaya raya akan tambang mineral seperti emas dan perak, serta benda mulia lainnya, tanahnya subur, aliran sungai-sungainya jernih, bermandikan cahaya sepanjang tahun, serta memiliki kekuatan yang tak terkalahkan. Hasil alamnya baik buah-buahan maupun sumber makanan lainnya kaya akan keaneka ragaman, sumber makanan hewani juga bervariasi, tak salah juga orang mengatakan bahwa masa itu adalah Zaman Omeh (Masa Keemasan), atau lebih dikenal sebagai Surga Adnin (Taman Eden) atau Surga Binaan Adam (termasuk bumi saat ini).
Sebagian teori mengatakan, bahwa penyebab banjir besar di Atlantis, akibat dari asap vulkanik gunung api yang meletus yang menjulang tinggi ke angkasa mencapai permukaan bumi atas dan bawah (selatan dan utara) yang masa itu masih berupa lapisan es yang sangat tebal. Abu asap vulkanik yang panas tersebut menempel pada lapisan es yang menyebabkan melelehnya es, sehingga permukaan air laut naik, dan menyebabkan tenggelamnya benua tersebut.
Banyak yang menduga, bahwa letak Atlantis berada di antara benua Eropa, Afrika dengan benua Amerika, karena ada beberapa penemuan reruntuhan kerajaan tersebut di dasar Samudera, sehingga Samudera yang berada di antara ketiga benua tersebut bernama Samudera Atlantis. Sebagian penduduk Asli Amerika pernah juga mengatakan bahwa Atlantis ada di wilayah mereka, ditandai dengan adanya cerita kuno mengenai Kota Emas yang dimana Piramidnya terbuat dari emas, juga beberapa temuan gambar raksasa yang hanya bisa terlihat dari angkasa bentuknya. Gambar raksasa tersebut ada yang berbentuk laba-laba, manusia, maupun hewan serangga lainnya. Bahkan ada yang berbentuk seperti diagram. Tidak hanya itu, sebagian juga beranggapan bahwa Atlantis berada di wilayah yang tak jauh dari Yunani, yaitu sekitar Laut Tengah, atau wilayah yang melewati Selat Giblartar menuju wilayah Pantai Timur Afrika. Namun, ada juga, bahwa Atlantis berada di daerah Antartika, atau Selatan Bumi, dan lain sebagainya. Namun, akhir-akhir ini, ada suatu penelitian oleh Profesor Santos dari Brazil yang mengatakan bahwa Atantis adalah Indonesia.
Dalam buku karyanya yang berjudul, "The Lost Continent" atau "Benua yang Hilang", menyatakan, bahwa, Atlantis adalah Indonesia. Penelitiannya ini berdasarkan kondisi geografi Atlantis yang dijelaskan oleh Plato adalah suatu wilayah yang banyak pegunungan apinya. Di bumi ini, hanya ada satu tempat yang banyak pegunungan apinya, yaitu: Indonesia. Indonesia juga terkenal dengan istilah, "Ring of Fire", atau wilayah yang memiliki rangkaian pegunungan api aktif mulai dari barat sampai ke timur. Apalagi akhir-akhir ini juga ditemukan di sekitar laut barat provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat ada satu gunung raksasa terbesar kedua di dunia dalam laut yang diperkirakan masih aktif. Selain itu, menurut Profesor tersebut, di Indonesia mengenal istilah sistem terasering sawah, yang merupakan bentuk ikon kerajaan tersebut. Juga baru-baru saja ditemukan suatu gunung di daerah Jawa Barat yang merupakan piramid raksasa.
Dahulunya peradaban dunia berawal dari peradaban khatulistiwa, sebab permukaan bumi utara dan selatan masih berupa lapisan es tebal dan belum ada peradaban apapun di atasnya. Peradaban Khatulistiwa berlangsung sebab selalu bermandikan cahaya matahari sepanjang tahun, tanah subur sebab banyak gunung api yang abunya sangat baik untuk menyuburkan tanah, dengan banyaknya gunung juga menyebabkan banyaknya aliran sungai, dengan banyaknya gunung juga menyebabkan banyaknya mineral yang terkandung di dalamnya seperti emas dan perak, dengan suburnya tamah menyebabkan banyaknya pepohonan yang menghasilkan buah yang berlimpah dan beraneka ragam, dengan banyaknya tumbuhan menyebabkan banyaknya hewan yang bervariasi, dengan begitu rakyatnya makmur dan harmonis, sebab tidak kekurangan suatu apapun di dalamnya.
Dengan bencana yang terjadi, menyebabkan peradaban khatulistiwa berpindah atau bermigrasi ke permukaan bumi lainnya dan membuat peradaban baru seperti yang disebutkan di atas. Jadi asalnya peradaban dunia berasal dari peradaban khatulistiwa.
Peristiwa banjir juga mengingatkan kita pada suatu kisah zaman nabi Nuh, peradaban punah dalam seketika ketika banjir melanda, dan kapal nabi Nuh berlabuh atau terdampar di wilayah Turki. Penemuan kapal Nuh tersebut diperkuat dengan adanya bekas reruntuhan kapal raksasa tersebut di atas suatu bukit di Turki. Peneliti juga mengatakan, bahwa bahan kayu kapal tersebut berasal dari kayu jati, dimana kayu tersebut banyak di temukan di daerah Indonesia, terutama Pulau Jawa.
Ada juga suatu informasi dari sebagian pemuka agama, di mana ketika menjawab pertanyaan dari salah seorang jamaah, yang bertanya, bahwa kita (orang Indonesia) dilihat dari keturunan Nabi Nuh termasuk dari keturunan anaknya yang manakah. Jawab ustad tersebut, bahwa asal keturunan kita tidak jelas, sebab anak-anak Nabi Nuh ada 4, yaitu: 1. Sam (kakek moyang kulit putih/ras kaukasoid), 2. Ham (kakek moyang kulit hitam/ras negroid), 3. Yafiz (kakek koyang kulit kuning/ras mongolid), dan 4. Kana'an (anak yang tidak ikut serta naik ke kapal), selain Kana'an, isteri Nabi Nuh (Ibu Kana'an), juga tidak ikut serta naik ke kapal, mereka tidak mau mengikuti apa kata ayah mereka (Nabi Nuh). Jadi, dilihat dari ketiga ras anak Nabi Nuh; Sam, Ham, dan Yafiz, orang Indonesia tidak jelas dari keturunan mana. Bisa jadi orang Indonesia dari ras Nabi Nuh itu sendiri, dimana ras Nabi Nuh bisa jadi juga dikatakan ras kakek moyang orang Indonesia (Campuran ras Kauksoid, Negroid, dan Mongolid/kulit putih, hitam, dan kuning), dengan arti, bahwa letak lokasi kondisi geografis kisah keberadaan Nabi Nuh ada di Indonesia, suatu benua di khatulistiwa, Benua Eurasia, yaitu: Atlantis; sebab, hampir rata-rata kisah dongeng yang ada dim Indonesia seperti terjadinya Danau Toba, Malin Kundang, Sampuraga, Kelana Sakti, terpisahnya Pulau Jawa dan Bali, Rawa Pening, dan dari berbagai daerah lainnya, pasti berakhir dengan peristiwa banjir yang melanda. Hal ini membuktikan, bahwa di Indonesia pada zaman dahulunya pernah terjadi suatu peritiwa banjir hebat yang hebat hampir di seluruh pelosok tanah air.
Tidak hanya itu, kanal purba raksasa pernah di temukan di Indonesia, yaitu bermula dari banjir lumpur Lapindo, dimana bermula dari kanal yang terpendam ribuan tahun. Juga, tembok raksasa yang terbenam di utara Pulau Papua yang terdeteksi oleh Google Map, tentu saja hanya manusia yang berteknologi canggih yang bisa dan mampu membuatnya.
Satelit juga membaca, bahwa wilayah Indonesia, dilihat dari luar angkasa, tampak berkilau keemasan. Diduga, butiran mineral emas menghiasinya dari berbagai penjuru. Juga dengan ditemukannya, bahwa ras suku yang berada di Pulau Madagaskar (Negara Malagasi) di Benua Afrika, genetikanya sama dengan ras Indonesia. Ini membuktikan, bahwa Kerajaan Atlantis dahulunya membentang dari sepanjang Samudera Hindia sampai ke Samudera Pasifik.
Ada beberapa penelitian, menyatakan, bahwa kakek/nenek moyang kaum Atlantis, bermula di Kepulauan Natuna, yang secara geografis berada di titik tengah Benua Eurasia. Benua Eurasia dahulunya merupakan paparan atau dataran luas yang berada di tengah khatulistiwa sebelum berpecah-belah menjadi kepulauan, yaitu Indonesia.
Dari uraian di atas, banyak sekali hal yang membuktikan, bahwa Indonesia dahulunya merupakan suatu peradaban yang maju. Muncul satu pertanyaan kepada para ahli tersebut. Mengapa sekarang Indonesia tidak lebih maju dari negara-negara maju lainnya? Dijawab oleh para ahli tersebut, bahwa, maju mundurnya suatu peradaban adalah suatu hal yang biasa. Contohnya, bangsa Eropa pada masa dahulunya adalah bangsa yang tertutup, atau zaman masa era kegelapan, yang belum begitu maju dalam ilmu pengetahuan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, menjadi bangsa yang maju. Seperti ilmu pengetahuan yang senantiasa berputar seperti roda, yang ada kalanya bisa maju, bisa primitif kembali, dan bisa maju kembali, begitu seterusnya.
Singkatnya, bahwa, Indonesia dahulunya adalah suatu negeri yang maju, yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, makmur, kaya, raya, dan jaya pada masanya, rukun, aman, damai, dan harmonis. Namun, keserakahan membuat negeri tersebut menjadi hancur, hilang di telan masa.
Demikian sedikit penjelasan tentang Atlantis. Bila ingin mengetahui lebih dalam mengenai sejarah negeri tersebut, anda bisa membaca buku karya Profesor Santos mengenai Atlantis Benua yang Hilang, yaitu Indonesia. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat sebagai referensi informasi pengetahuan, wallahu 'alam, wassalam.