
UZAIR
Mungkin sebagian orang agak asing dengan sesuatu nama Uzair. Sebagian lagi mungkin sudah mengetahui. Ya...Uzair adalah nama salah seorang Nabi Allah. Di dalam Al-Qur'an, banyak sekali terdapat nama Nabi dan Rasul, jumlahnya ratusan, bahkan ribuan, namun, hanya beberapa sahaja yang wajib diketahui. Di dalam Al-Kitab, Uzair adalah nama salah seorang Nabi, termasuk, Yosua, Daniel, Eliyah, Elisha, Yesus, dan lain-lain, termasuk juga dalam Kitab lainnya seperti Nabi Its, Khaidir, dan lain sebagainya. Mereka mendapat suatu perintah untuk tetap membawa ajaran agama monotheisme, yang hanya mengakui bahwa Allah hanya satu-satunya Illah atau Tuhan yang wajib disembah tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Begitulah risalah yang dibawakan.
Dalam pemahaman Yahudi (dahulunya Bani Israil), Uzair adalah nama salah Nabi yang amat sakral, seperti halnya dalam pemahaman Nasrani , yaitu Yesus. Sampai-sampai sangking besarnya mu'jizat yang mereka bawakan, ada yang menganggap banwa mereka (Uzair dan Yesus) adalah putera Allah, bahkan sebagian dalam golongan Nasrani menganggap salah seorang dari Nabi atau Rasul itu, yakni: Yesus, adalah Allah itu sendiri. Terlepas dari itu semua, adalah pendapat masing-masing; dan yang sangat penting adalah, terciptanya kerukunan ummat beragama di dunia.
Uzair sendiri adalah seorang Nabi yang memiliki mu'jizat, atau diperlihatkan oleh sesuatu yang sangat ajaib luar biasanya oleh Allah. Dimana, pada suatu waktu, ia pernah melihat suatu kota atau kampung pada masa itu yang sangat amat sepi ditinggalkan oleh penduduknya. Ia berkata dalam hatinya, apakah bisa dan bagaimana mungkin kota atau kampung sesepi itu akan kembali ramai? Itu merupakan sesuatu hal yang mustahil baginya secara logika ketika berfikir. Hingga ia pada saat itu ingin beristirahat di suatu celah gua yang tampaknya agak nyaman untuk beristirahat. Pada saat itu ua membawa sejenir himar (bukan kuda, juga bukan keledai), dan sedikit perbekalan beberapa tandan buah sejenis kurma yang masih segar. Kemudian, sebelum ia beristirahat rehat sejenak, ia mengikat himarnya di sekitar depan celah gua tersebut, agar tidak berkeliaran, atau diambil oleh orang lain, dan meletakkan buah perbekalannya di samping ia tidur.
Selang waktu yang tidak berapa lama, kemudian ia bangun. Sangat amat terkejutnyalah ia ketika melihat himarnya hilang, tetapi masih bersykur, sebab, buah perbekalannya tidak hilang, masih segar berada di sampingnya, namun, kota atau kampung yang berada di depan matanya tadi yang semula sepi sunyi senyap kembali menjadi ramai hanya dalam beberapa waktu saja. Dengan mata yang terbelalak, ia bertanya dalam hatinya, mengapa ini semua bisa terjadi? Ia benar-benar amat tidak memercayainya. Hingga ia mendengar suara ghaib, yang memanggil namanya (percakapan suara hanya ilustrasi saja), "Uzair, uzair, apa yang sedang engkau pertanyakan dan herankan!" Lalu Uzair bertanya, "Siapakah Engkau?", lalu Suara Ghaib menjawab," Ini Aku Tuhanmu!", Lalu Uzair bertanya kembali, "Benarkah demikian?" Lalu Suara Ghaib menyatakan," Tidakkah engkau lihat kampung yang ada di depan engkau? Sesungguhnya Akulah yang meramaikannya. Tidakkah engkau tahu bahwa Aku telah menidurkanmu selama ratusan tahun yang dengan begitu engkau tidak menyadari bahwa kampung tersebut telah ramai atas izin-Ku, sehingga engkau terlelap seolah-olah hanya baru tidur barang sebentar sahaja!" Lalu Uzairpun terperanga melihat itu semua seolah-olah tak percaya dengan akal logika. kemudian, " Coba engkau lihat kendaraanmu!" Uzairpun melihat himarnya dengan segera di atas tanah yang telah menjadi tulang-belulang, dan betapa terkejutnya ketika ia melihatnya. :Lihatlah, Aku akan membangkitkan himarmu itu dalam waktu sekejap saja!" Seru Suara Ghaib, dan tak lama tiba-tiba, tulang-belulang yang telah berantakan, menyatu kembali secara bertahap, kemudian secara berangsur-angsur dalam hitungan detik daging membalutinya, dan kemudian, jadilah himar itu hidup kembali, malah langsung memakan rerumputan dengan tenangnya layaknya seekor himar pada umumnya. Dengan spontan Uzair berucap, "Maha Suci Engkau, Ya Allah, Tuhanku!" Tidak hanya itu sahaja, kemudian Suara Ghaib Berseru." Coba engkau lihat bulan yang ada di atasmu!" Lalu Uzair melihat bulan purnama di atasnya yang amat cerah dan terang benderang tanpa ada awan yang menutupinya. "Begitulah engkau akan melihatku di Surga yang tanpa hijab atau sesuatu apapun yang menghalanginya!" Dengan spontan Uzairpun mengucapkan, "Maha Besar Engkau, Ya Allah, Tuhanku!"
Dari kisah Uzair di atas kita dapat melihat, bahwa Uzair adalah salah seorang Nabi Allah yang di utus untuk ummatnya Bani Israil, sebab beliau menjadi salah seorang figur yang selalu dipuja-puja oleh Kaum Yahudi sampai pada saat ini. Kemudian Nabi Uzair mandapat mu'jizat, yaitu ditidurkan oleh Allah selama ratusan tahun, dengan tidak menua atau berkurang sesuatu apapun pada dirinya. Disamping itu, Allah juga melihatkan kepadanya tentang suatu perkampungan yang semula sepi menjadi ramai, sebab Allah ingin menunjukkan kepadanya, bahwa tiada yang tak mungkin bagi Allah, walaupun sesuatu yang tidak dipercayai Uzair yang hanya terbetik dalam hati sesaat tentang perkampungan yang sepi yang tak mungkin ramai menurut pemikirannya, dengan amat mudah Allah Menjawab hal yang tidak mungkin mudah dipercayainya. Juga, Allah menunjukkan Kekuasaan-Nya menghidupkan kembali himar yang telah menjadi tulang-beluang dimana sebaliknya buah perbekalannya masih tampak terlihat segar setelah ratusan tahun, sesuatu hal yang mustahil bila dilihat secara logika. Dan yang tak kalah luar biasa menakjubkan dan merupakan suatu Anugerah Yang Paling Tertinggi adalah Melihat Allah Di Surga, (Allah meng-ilustrasikan atau memper-umpamakan melihat-Nya nanti di Surga adalah seperti melihat bulan yang tanpa ada awan atau sesuatupun yang menutupi-Nya), dan itu merupakan Puncak Kebahagian Yang Paling Tinggi. Begitulah Janji Allah kepada Uzair di Surga Nanti.
Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah, bahwa tiada yang tak mungkin bagi Allah. Apabila Allah berfirman, "Kun! Fayakun!" (Jadilah! Maka Terjadilah!) sesuatu itu, SubhanAllah, Wal HamduLillah, Wa laa Illah ha illAllah, Wal Allah U Akbar!