YA'JUJ DAN MA'JUJ
Ya'juj dan Ma'juj merupakan salah satu tanda kiamat besar (qubro). Bangsa ini terkenal dengan kebrutalannya ketika nanti muncul di akhir zaman. Mereka akan menguasai seluruh permukaan bumi bagaikan semut yang bertebaran di permukaan tanah. Mengenai siapa dan dari bangsa mana Ya'juj dan Ma'juj nanti, berikut cerita singkatnya.
Ya'juj dan Majuj berasal dari 2 (dua) suku bani adam pada masa nabi Nuh as, yaitu Gog dan Magog. Nabi Nuh as memiiki 4 (empat) orang anak yang bernama Sam, Ham, Yafiz dan Kanaan. Sam merupakan nenek moyang bangsa manusia yang berkulit putih sekarang (ras Kaukasoid), dan Ham merupakan nenek moyang bangsa manusia yang berkulit hitam sekarang (ras Negroid). Kemudian dari keturunan Yafiz ini yang merupakan nenek moyang bangsa manusia berkulit kuning sekarang (ras Mongolid) salah satu anak keturunnnya yang tertua yaitu Gog dan Magog atau Ya'juj dan Ma'juj berasal. Sedangkan anaknya yang bernama Kana'an hilang tenggelam bersama dengan ibunya (isterinya) nabi Nuh pada banjir besar terjadi. Jadi, dari sinilah, dari keturununan bani Adam, yaitu Nuh, dari anaknya yang bernama Yafiz, Ya'juj dan Ma'juj berasal.
Ya'juj dan Ma'juj telah disebutkan dalam Al-Qur'an, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang tidak mengerti bahasa sama sekali. Bangsa ini pada zaman nabi Zulkarnain as dikurung pada sebuah tembok besi raksasa, disebabkan karena bangsa ini adalah benar-benar bangsa yang perusak. Kemudian nanti pada akhir zaman menjelang kiamat, bangsa ini akan keluar dan menghabisi seluruh bangsa yang ada di permukaan bumi, sampai tidak ada satu pun yang tersisa, dan merupakan tanda-tanda kiamat besar akan terjadi.
Ya'juj dan Ma'juj menurut dari berbagai literasi, bahwa setiap harinya, terhitung mereka dikurung pada zaman nabi Zulkarnain as, senantiasa terus berusaha melubangi tembok besi buatan nabi Zulkarnain as tersebut. Hingga sampai pada masa Rasulullah saw, pernah mengatakan dalam sebuah hadits shahih, yaitu Bukhari Muslim, bahwa lubang (tembok) Ya'juj dan Ma'juj sudah sebesar lingkaran jempol dan telunjuk nabi.
Ya'juj dan Ma'juj menurut cerita berbagai kalangan para ulama dan dari berbagai para cerdik cendikia mengatakan, bahwa Ya'juj dan Ma'juj adalah bangsa yang berasal dari daerah pegunungan kaukasus sekarang. Di daerah pegunungan tersebut memang terdapat celah pegunungan yang terjal, dan masuk akal, ketika nabi Zulkarnain membuat tembok yang menutupi antara dua pegunungan, karena memang di antara dua pegunungan memiliki celah semacam akses keluar masuk dari suatu kawasan ke kawasan yang lain. Mereka juga berpendapat, bahwa ada terdapat bekas celah tembok yang sudah runtuh, dan membuat kesimpulan, bahwa bangsa Ya'juj dan Ma'juj sebenarnya sudah keluar sejak lama, dan sudah berbaur di antara kita. Tidak hanya pendapat itu, karena ada juga yang berpendapat, bahwa di sekitar pegunungan kaukasus tersebut, ada semacam dinding perbukitan yang lapisannya terbuat dari lelehan besi kuno, dan setiap pada penjelajah ketika melewati tempat tersebut, sering mendengar suara dentaman seperti beberapa orang yang memukul dinding besi, yang membuat suasana tempat tersebut menjadi mengerikan.
Ya'juj dan Ma'juj wujud fisiknya memang seperti bangsa dari ras mongolid, tetapi mereka bukan berasal dari bangsa ini, yang pada umumnya dimiliki ciri-ciri fisiknya oleh bangsa cina. Memang bangsa cina pada saat itu pernah membuat suatu tembok raksasa (the great wall), tetapi bertujuan untuk membendung serangan dari bangsa mongol, yang dipimpin pada saat itu oleh Jenghis Khan yang terkenal dengan kekejamannya, juga tembok tersebut untuk melindungi bangsa tionghoa ini dari serangan suatu monster seperti pada film The Great Wall, mirip sekali seperti serangan bangsa Yajuj dan Ma'juj, tetapi bukan demikian, hanya saja hampir mirip serupa, sehingga sebahagian ada yang berpendapat, bahwa tembok Ya'juj dan Ma'juj tersebut adalah tembok cina. Tetapi, tidak hanya itu saja, masih banyak sekali tentang konspirasi atau pendapat mengenai keberadaan Ya'juj dan Ma'juj ini, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Ya'juj dan Ma'juj, pada akhir zaman, ketika sudah keluar, akan berhamburan bagaikan rayap, dan ketika menemui sebuah danau dan meminum airnya, akan habis dengan seketika, sehingga seorang Ya'juj dan Majuj yang terakhir, tidak kebagian airnya. Sampai bangsa ini juga nanti menghabisi seluruh umat manusia, dan tidak tersisa sedikitpun, hingga mereka memanahkan anak panah ke langit, dengan tujuan, bahwa sesuatu pun yang ada di langit, tidak akan tersisa sedikit pun, sehingga Allah membalikkan anak panah mereka dengan gelimangan darah, dan mereka mengira, bahwa tidak ada lagi makhluk apa pun, baik di bumi, maupun di langit. Sampai ketika Allah menurunkan makhluk semacam ulat, yang akan menghabisi seluruh bangsa tersebut.
Ya'juj dan Ma'juj ketika berakhir masa kekuasaannya di bumi, maka berakhir salah satu tanda-tanda kiamat besar. Manusia pada masa itu yang tersisa adalah umat yang telah mengikuti nabi Isa as bersembunyi di bukit Thur atau bukit Sinai (Thursina) di perbatasan Mesir dengan, Arabia dan Syam. Nabi Isa dan pengikutnya bersembunyi di tempat tersebut sesuai dengan perintah Allah, karena tiada seorang pun yang akan selamat dari bangsa Ya'juj dan Ma'juj tersebut, kecuali sabar mengunggu sampai Allah membinasakannya. Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
Ya'juj da Ma'juj merupakan bangsa perusak yang tiada seorang pun yang dapat mengalahkannya, termasuk nabi Isa as, sebab, itu merupakan kuasa Allah untuk membinasakannya. Dari sini kita dapat mengambil hikmah, bahwa tiada seorang manusia pun atau makhluk apa pun yang kuat di dunia ini, termasuk Ya'juj dan Ma'juj.